KAMI INDONESIA – Dua unit kendaraan taktis jenis Anoa 6×6 milik TNI terparkir di halaman Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (5/8). Keberadaan kendaraan ini dimaksudkan untuk mengamankan sekretariat Tim Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, mengonfirmasi bahwa pengamanan ini merupakan bagian dari prosedur rutin dan tidak berkaitan dengan keadaan darurat.
Pengamanan di Sekretariat PKH
Dua kendaraan taktis tersebut terlihat diparkir di dekat Gedung Utama Kejaksaan Agung dan Gedung Kantor Pengacara Negara. Menurut Anang Supriatna, keberadaan kendaraan ini merupakan bagian dari upaya pengamanan bagi sekretariat Tim PKH yang berkantor di Kejaksaan Agung.
Anang menegaskan pentingnya pengamanan ini mengingat melibatkan unsur TNI, yang menambah lapisan perlindungan. Kontrol keamanan ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025 yang mengatur perlindungan terhadap jaksa dalam menjalankan tugasnya.
Kedudukan TNI dalam Pengamanan
Kehadiran dua unit Panser Anoa ini di area Kejaksaan Agung dianggap sebagai langkah yang wajar dan tepat, seiring dengan relevansi tugas keamanan mereka. Anang menambahkan bahwa pengamanan tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi hukum dan militer.
Kepatuhan terhadap prosedur keamanan yang ketat merupakan hal wajib dalam pengelolaan keadilan dan perlindungan bagi para jaksa, yang menjadi pijakan penting dalam setiap kegiatan di Kejaksaan Agung.
Pernyataan Resmi Kejaksaan Agung
Dalam pernyataannya, Anang Supriatna menegaskan bahwa tidak ada alasan lain yang mendasari pengamanan ini. Ia menyatakan, “Enggak ada (faktor lain). Memang pengamanan rutin saja,” yang menunjukkan bahwa pengawasan ini berdiri di atas prosedur normal.
Hingga pukul 14.23 WIB, kedua unit kendaraan taktis tersebut masih terlihat terparkir dengan aman di kompleks Gedung Kejaksaan Agung. Hal ini menunjukkan bahwa pengamanan tetap menjadi prioritas utama dalam menjaga keadilan.
