KAMI INDONESIA – Kepolisian Republik Indonesia telah menutup kasus kematian diplomat Kemlu, Arya Daru, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan wajah dililit lakban kuning. Meskipun penyebab kematiannya diumumkan, banyak pihak merasa ragu terhadap hasil penyelidikan yang ada.
Dalam penyampaian resmi, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal karena kehabisan oksigen; namun, keluarga menolak anggapan tersebut dan tetap berpegang pada keyakinan bahwa kematian ini melibatkan pihak lain.
Penyebab Kematian Arya Daru
Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/7/2025), Kapolres Metro Jakarta Pusat, Wira, mengungkapkan bahwa kematian Arya Daru mengarah pada indikasi bunuh diri.
“Disimpulkan bahwa indikator daripada kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ungkap Wira. Meskipun demikian, penjelasan yang disampaikan oleh pihak kepolisian ini ditanggapi skeptis oleh keluarga dan publik.
Banyak yang percaya bahwa kematian Arya tidak mungkin terjadi tanpa adanya bantuan dari orang lain. “Kami meyakini bahwa almarhum tidak seperti itu (bunuh diri),” ujar Meta, perwakilan keluarga yang memberikan keterangan kepada media.
Keberadaan Handphone Arya Daru
Salah satu teka-teki besar dalam kasus ini adalah hilangnya handphone Arya Daru, yang hingga saat ini belum ditemukan. Pihak kepolisian menyatakan bahwa handphone tersebut, yaitu Samsung S22 Ultra, terakhir kali aktif di lokasi Mal Grand Indonesia, tempat Arya terakhir terlihat sebelum meninggal.
“Bahwa handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari digunakan oleh korban sampai sekarang belum ditemukan, kami sampaikan bahwa handphone tersebut belum ditemukan,” ungkap Wira. Hal ini menambah misteri atas kejadian yang menimpa diplomat tersebut.
“Kemudian yang berikutnya, kesulitannya apa terhadap handphone, perlu kami sampaikan bahwa handphone ini terakhir off berada di Grand Indonesia, kalau namanya handphone off kita juga susah untuk melacaknya,” sambungnya, memberikan penjelasan mengenai tantangan dalam menemukan perangkat tersebut.
Pencarian Fakta yang Belum Terungkap
Sebelum ditemukan meninggal, Arya Daru diketahui pergi ke Mal Grand Indonesia pada Senin (7/7) dan terlihat dalam rekaman CCTV sekitar pukul 17.52 WIB. Dalam rekaman tersebut, terlihat Arya tidak sendirian; ada seorang wanita berinisial V dan pria berinisial D yang juga berada di lokasi.
“BERDASARKAN CCTV TERLIHAT KORBAN ANTRI TAXI BLUE BIRD. KORBAN MEMBAWA TAS GENDONG DAN TAS BELANJA, SESUAI DENGAN KETERANGAN SAKSI BAHWA KORBAN SALAH MENGIRIM PESAN WHATSAPP,” demikian narasi yang ditayangkan dalam konferensi pers, menggambarkan situasi yang terjadi saat itu.
Keluarga Arya mengungkapkan keinginan agar fakta lanjutan diinvestigasi, termasuk analisis rekaman CCTV serta jejak digital lainnya yang mungkin dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai peristiwa yang mengarah kepada kematian Arya.