KAMI INDONESIA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik struktur pengurus baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk periode 2025-2030 di Bali. Hasto Kristiyanto, mantan Sekjen PDIP, tidak termasuk dalam kepengurusan yang baru dilantik tersebut.
Pelantikan ini dilakukan di Nusa Dua Convention Center pada Sabtu, 2 Agustus, bersamaan dengan Kongres VI PDIP. Megawati menegaskan bahwa dia akan tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP.
Pelantikan Struktur Pengurus PDIP
Pelantikan struktur pengurus baru PDIP dilakukan di Nusa Dua Convention Center, Bali, pada hari Sabtu, 2 Agustus. Megawati menyatakan bahwa pengurus baru ini akan berperan penting dalam menjalankan kerja-kerja partai ke depannya.
Dalam prosesi pengambilan sumpah, Megawati bertanya kepada para pengurus yang hadir, ‘Apakah Saudara bersedia untuk dilantik?’ yang dijawab serempak dengan ‘Bersedia!’.
Perubahan ini cukup mencolok terutama karena ketidakhadiran Hasto Kristiyanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PDIP dan baru saja dibebaskan setelah menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
Megawati juga menekankan bahwa struktur baru ini diharapkan dapat mengemban tugas partai dengan lebih efektif dan responsif terhadap tantangan yang ada.
Reaksi dan Momen Mengharukan
Hasto Kristiyanto hadir di penutupan Kongres setelah dibebaskan pada Jumat malam. Ketika Hasto memasuki ruangan, Megawati terlihat emosional dan menitikkan air mata saat menyambutnya.
Sorak sorai dari kader PDIP menyambut kedatangan Hasto dengan teriakan, ‘Megawati siapa yang punya, Megawati siapa yang punya’, menunjukkan dukungan kepada keduanya.
Dalam pidato yang disampaikan, Megawati tampak sangat terharu dan mengungkapkan harapannya akan keadilan bagi Hasto dan rekannya yang mengalami ketidakadilan hukum.
Dia menambahkan, ‘Setiap malam, kalau saya sedang berzikir, saya sebut nama-nama, termasuk Pak Hasto’, menegaskan betapa pentingnya sosok Hasto bagi partai.
Peluang Hasto Kembali ke Posisi Strategis
Ribka Tjiptaning, Ketua DPP PDIP, menjelaskan bahwa Megawati memiliki pertimbangan khusus dalam kebijakannya terkait pengisian posisi Sekjen. Mengenai kemungkinan Hasto kembali menjabat sebagai Sekjen, Ribka menyatakan, ‘Itu juga kan, kan baru datang, kita udah dilantik baru datang.’
Dia menegaskan bahwa penunjukan Hasto dalam struktur pengurus akan segera dirumuskan sebelum disampaikan ke Kementerian Hukum.
Ribka menambahkan, ‘Kan banyak yang masih belum datang, mungkin nanti ada pelantikan di DPP, entah apa kan,’ menunjukkan harapan untuk inklusivitas dalam struktur baru dan penyesuaian kepengurusan di masa depan.
Keseluruhan perkembangan ini menunjukkan adanya dinamika dan restrukturisasi di tubuh PDIP, yang mungkin akan berdampak pada arah kebijakan dan strategi partai ke depan.