KAMI INDONESIA – Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menegaskan perlunya tindakan segera dalam proses perdamaian menuju negara Palestina. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuannya dengan para pemimpin Israel di Yerusalem, menyoroti risiko isolasi internasional yang dihadapi Israel.
Kekhawatiran Akan Situasi Kemanusiaan di Gaza
Wadephul mengungkapkan keprihatinan terhadap kebijakan pemerintah Israel yang saat ini menunjukkan dukungan untuk menganeksasi wilayah Palestina. ‘Situasinya benar-benar tidak dapat diterima dan harus segera berubah,’ tegasnya mengacu pada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam konteks ini, Wadephul mengusulkan perlunya gencatan senjata penuh, menyatakan bahwa jeda pertempuran harian tidak lagi mencukupi. ‘Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini,’ ujarnya sambil menyerukan kelompok Hamas untuk membebaskan para sandera.
Pertemuan Wadephul dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah juga dijadwalkan, yang menunjukkan keterlibatan Jerman yang lebih dalam dalam masalah Palestina. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas meningkatnya kekerasan dari pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Tanggapan Jerman terhadap Situasi Israel dan Gaza
Sebelum pertemuan di Yerusalem, Wadephul meminta Israel untuk membuka akses darat guna mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza. ‘Hanya melalui jalur darat, bantuan dapat mencapai warga dalam jumlah yang cukup,’ tandasnya.
Jerman berkomitmen untuk mendukung Israel dalam menghadapi ancaman dari Hamas, tetapi juga menekankan perlunya perbaikan situasi di Gaza. ‘Jika langkah-langkah sepihak diambil, maka Jerman pun akan terdorong untuk merespons,’ ungkapnya.
Meskipun saat ini Jerman belum mempertimbangkan pengakuan negara Palestina, Wadephul menegaskan bahwa proses perdamaian harus segera dimulai. ‘Pengakuan negara Palestina lebih mungkin dilakukan di akhir proses perdamaian,’ katanya.
Dinamika Politik Jerman Terhadap Palestina
Sebelum diterbangkan ke Tel Aviv, Partai Sosial Demokrat (SPD), yang merupakan partai koalisi junior di Jerman, mendesak pemerintah untuk memberi tekanan kepada Israel agar memungkinkan pengiriman bantuan ke Gaza. Siemtje Mller, wakil ketua fraksi parlemen SPD, menyatakan pentingnya ‘tekanan nyata’ untuk mengatasi penderitaan di Gaza.
Di tengah dinamika tersebut, Franziska Brantner dari Partai Hijau, yang saat ini berada di kursi oposisi, juga mendorong Wadephul untuk mempercepat bantuan kemanusiaan ke Gaza dan meningkatkan upaya untuk mengakhiri perang. Brantner menyebutkan bahwa dukungan kuat Jerman terhadap Israel dapat menghalangi upaya kolektif Eropa untuk mengatasi krisis ini.