KAMI INDONESIA – Polisi telah mengonfirmasi hasil identifikasi dari sidik jari yang ditemukan di lakban kuning di wajah diplomat Kemlu berinisial ADP (39) setelah melakukan olah tempat kejadian perkara. Identifikasi ini memperkuat penyelidikan yang sedang berlangsung, berdasarkan bukti yang ada di lokasi kejadian.
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Aipda Sigit Kusdiyanto dari Pusat Identifikasi Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa sidik jari yang teridentifikasi milik ADP menunjukkan 12 titik yang sama, mengindikasikan keakuratan hasil penelitian. Sigit menegaskan bahwa prosedur identifikasi telah mematuhi standar ilmiah yang berlaku.
Hasil Identifikasi Sidik Jari
Polisi mengkonfirmasi bahwa sidik jari yang ada di lakban kuning milik ADP, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan setelah olah tempat kejadian. Ini menambah bobot pada penyelidikan kematian yang terjadi di kamar kos ADP.
Aipda Sigit Kusdiyanto menyampaikan, “hasil identifikasi menunjukkan bahwa sidik jari di lakban dengan 12 titik yang sama merupakan milik ADP.” Selain itu, ia menekankan bahwa penelitian dilakukan dengan mematuhi standar ilmiah untuk memastikan akurasi identifikasi.
Kronologi Penemuan Jasad ADP
ADP ditemukan tewas di dalam kamar kosnya yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi. Keadaan jasad korban juga mencolok, dengan wajah terlilit lakban kuning, yang memicu timbulnya banyak pertanyaan seputar penyebab kematian.
Setelah penemuan jasadnya, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, memeriksa rekaman CCTV sekitar lokasi, serta menelusuri riwayat percakapan ADP sebagai bagian dari upaya pengumpulan bukti.
Barang Bukti Ditemukan
Selama proses penyelidikan, beberapa barang bukti terkait kematian ADP telah ditemukan. Di antara barang-barang tersebut adalah tas ransel dan tas belanja yang ditemukan di dekat rooftop kantor Kemlu, yang berisi barang milik ADP seperti laptop dan surat rawat jalan dari rumah sakit.
Polisi juga mencatat penemuan plastik dan lakban kuning yang digunakan untuk melilit wajah ADP, serta alat kontrasepsi dan pelumas, yang juga ditampilkan dalam konferensi pers oleh pihak kepolisian.