KAMI INDONESIA – Goncalo Ramos, penyerang Paris Saint-Germain (PSG), mencetak gol istimewa yang bertepatan dengan kemenangan timnya atas Real Madrid 4-0 di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. Gol Ramos menjadi penghormatan terakhir bagi mendiang Diogo Jota, rekan se-timnya di Timnas Portugal.
Kemenangan telak PSG ini terjadi pada Kamis (10/7/2026) dini hari WIB, dimana Ramos memberikan kontribusi signifikan dalam laga yang berlangsung di East Rutherford.
Dominasi PSG di Semifinal
Pertandingan antara Paris Saint-Germain dan Real Madrid berlangsung dengan sangat dominan, dengan PSG menciptakan gol cepat melalui Fabian Ruiz dan Ousmane Dembele. Terlebih, PSG sudah unggul 3-0 sebelum menit ke-25, menunjukkan kekuatan tim yang mengesankan di lapangan.
Di babak kedua, Goncalo Ramos menambah keunggulan PSG dengan golnya pada menit ke-87. Dalam posisi membelakangi gawang, Ramos berhasil memutar badan dan menghujamkan bola ke pojok atas gawang, memperlihatkan kemampuannya yang luar biasa.
Kesedihan dan Penghormatan untuk Diogo Jota
Selebrasi gol Ramos menjadi sorotan, saat ia menirukan gaya permainan PlayStation dan mengarahkan jarinya ke langit sebagai penghormatan untuk Diogo Jota. Jota, yang merupakan pemain Liverpool, meninggal dunia akibat kecelakaan mobil seminggu lalu, dan Ramos merasa perlu untuk mengenang sahabatnya.
Dalam wawancara setelah pertandingan, Ramos menyatakan, “Saya tidak perlu bicara banyak soal itu. Saya hanya ingin mencetak gol untuk mengenang teman saya, ini sesuatu yang penting.” Hal ini menunjukkan betapa berarti momen tersebut bagi Ramos, di tengah situasi penuh duka.
Peran Ramos dalam Tim
Meski berstatus sebagai pemain cadangan dalam turnamen ini dengan total menit bermain sekitar 164, Ramos mampu menunjukkan kesiapan memberikan kontribusi sewaktu dibutuhkan. Penampilan solidnya di semifinal ini menjadi sorotan, mengonfirmasi kehadiran emosional dalam setiap gol yang dicetak.
Konsistensi dan semangat Ramos selama turnamen patut diapresiasi, terutama di saat-saat sulit bagi timnya. Ia terbukti mampu mengatasi tekanan dan menunjukkan bahwa di balik setiap kebangkitan, ada kisah kesedihan yang perlu dihormati.