KAMI INDONESIA – Deepfake sedang menjadi bahasan hangat di industri hiburan saat ini, dengan teknologi yang memungkinkan pengubahan wajah dan suara seseorang dalam video secara realistis. Penggunaan teknologi ini tidak sepenuhnya tanpa kontroversi, memunculkan pertanyaan tentang manfaat dan bahaya yang ditawarkannya bagi masyarakat.
Apa Itu Deepfake?
Deepfake merupakan teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memanipulasi video dengan halus, sehingga memungkinkan pengguna mengganti wajah seseorang dalam video. Hasil dari teknologi ini dapat membuat tampilan seolah-olah seseorang melakukan atau mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan.
Kemampuan deepfake membuatnya sulit untuk membedakan antara video yang asli dan yang telah dimanipulasi. Banyak film dan video musik yang mulai mengadopsi teknik ini untuk menciptakan efek visual yang menarik dan inovatif.
Peluang dan Inovasi di Dunia Hiburan
Dalam konteks film, deepfake menghadirkan berbagai kemungkinan baru untuk produksi. Sutradara kini memiliki opsi untuk menggunakan wajah aktor yang telah meninggal dalam film terbaru atau mengubah penampilan karakter dengan cepat tanpa pengambilan gambar ulang.
Beberapa studio film mulai mengimplementasikan teknik ini untuk mengefisiensikan waktu dan biaya produksi. Usai merilis trailer dengan efek deepfake, respons positif dari penonton semakin menambah daya tarik inovasi ini.
Risiko dan Bahaya Penggunaan Deepfake
Meski menawarkan berbagai potensi positif, deepfake juga membawa risiko serius yang patut diperhatikan. Salah satu isu yang menonjol adalah penggunaan teknologi ini untuk membuat konten pornografi tanpa persetujuan korban, yang menjadi masalah besar di sejumlah negara.
Di samping itu, deepfake dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak benar, mengakibatkan kebingungan di masyarakat. Kemampuan untuk membuat video palsu secara sempurna mengancam keakuratan informasi yang disampaikan.
