KAMI INDONESIA – Nyeri haid, atau dismenore, sering dianggap sepele oleh banyak wanita, namun dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Jika nyeri yang dialami sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka sebaiknya hal ini tidak diabaikan.
Apa Itu Nyeri Haid Berlebih?
Nyeri haid, atau dismenore, adalah rasa sakit yang dirasakan di area perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi. Nyeri ini bisa bervariasi dari ringan hingga sangat hebat dan dapat disertai gejala lain seperti mual dan pusing.
Terdapat dua jenis dismenore: primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri yang terjadi tanpa adanya kondisi medis tertentu, sementara dismenore sekunder diakibatkan oleh kondisi medis seperti endometriosis atau fibroid.
Penyebab Nyeri Haid Berlebih
Salah satu penyebab umum dari nyeri haid yang berlebihan adalah peningkatan produksi prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang menyebabkan kontraksi rahim, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri yang lebih hebat.
Jika nyeri haid terus berlanjut atau semakin parah, ada kemungkinan terjadinya masalah kesehatan lain. Kondisi seperti endometriosis, fibroid rahim, atau penyakit radang panggul dapat menyebabkan nyeri yang intens dan memerlukan penanganan medis.
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mencari bantuan medis jika nyeri haid mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak merespons pengobatan. Gejala lain yang sebaiknya diperhatikan termasuk perdarahan yang sangat banyak, nyeri yang semakin parah, atau demam.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan tes tambahan seperti USG untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi serius. Sebaiknya jangan ragu untuk membicarakan semua gejala yang dialami demi mendapatkan perawatan yang tepat.