spot_img

Krisis Politik Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra

KAMI INDONESIA – Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, saat ini menghadapi krisis politik serius setelah Mahkamah Konstitusi menangguhkan jabatannya. Keputusan tersebut diambil setelah penyelidikan terkait dugaan pelanggaran etika dalam percakapan teleponnya dengan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen.

Isu Panggilan Telepon yang Kontroversial

Panggilan telepon yang dilakukan oleh Paetongtarn kepada Hun Sen dilaporkan terjadi setelah baku tembak di perbatasan yang sengketa, menewaskan seorang tentara Kamboja. Dalam rekaman bocor tersebut, Paetongtarn menyebut Hun Sen dengan sebutan ‘paman’ dan menyebut militer Thailand sebagai ‘masalah’, tindakan yang dianggap tidak bijaksana.

Rekaman yang belakangan beredar ini telah memicu aksi unjuk rasa besar di Bangkok, menunjukkan betapa banyaknya pengawasan publik terhadap tindakan seorang pejabat negara. Tindakan Paetongtarn dalam panggilan ini dinilai sebagai pelanggaran etika serius yang dapat merusak reputasinya di mata masyarakat.

Reaksi Berbagai Pihak

Greg Raymond, dosen senior di Pusat Studi Strategis dan Pertahanan, meragukan profesionalisme yang ditunjukkan oleh Paetongtarn. Ia berkomentar, ‘Ia menggunakan bahasa yang cukup sopan dan akrab dengan Hun Sen. Ini sangat tidak profesional dan menunjukkan kurangnya pengalaman politik sebagai perdana menteri.’

Sementara itu, Gordon Conochie, peneliti dari La Trobe University, memberikan penilaian yang lebih mendalam. Ia mengatakan, ‘Itulah kerugian terbesar bagi Paetongtarn.’ Hal ini menggambarkan bagaimana komunikasi yang tidak hati-hati bisa memperburuk persepsi publik mengenai hubungan keluarganya dengan Hun Sen.

Implikasi Politik dan Hubungan Internasional

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja terkait sengketa wilayah, khususnya di kawasan Kuil Preah Vihear, telah berlangsung selama puluhan tahun. Insiden-insiden sebelumnya sering kali memicu kekerasan, sehingga membuat situasi ini semakin kritis.

Walaupun ketegangan meningkat, para pengamat politik berpendapat bahwa konflik militer berskala besar tidak mungkin terjadi. Hal ini menunjukkan adanya harapan untuk resolusi damai meskipun pergeseran politik yang cukup signifikan sedang terjadi di Thailand.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles